Cherreads

Chapter 15 - Chapter XV: Sangkar Emas dan Bisikan di Kegelapan Jaringan

Kamar Pangeran Kael, yang dulunya merupakan tempat perlindungan dan pusat strategis, kini terasa seperti sangkar emas yang mencekik. Dinding yang dilapisi panel kayu mewah dan permadani mahal terasa seperti jeruji, jendela besar yang menghadap taman istana bagai pemandangan yang terlarang. Di luar pintu, dua penjaga yang loyal kepada Darron berjaga dengan sikap hormat yang dingin. Kehadiran mereka konstan, pengingat tak henti-hentinya bahwa ia adalah tahanan di rumahnya sendiri.

Hari-hari pertama pengurungan terasa paling berat. Rutinitas yang diatur oleh Darron mencekik—sarapan dibawa ke kamar di bawah pengawasan, sesi belajar formal dibatalkan atau dilakukan dengan tutor yang diawasi, bahkan kunjungan Ratu Marelle pun terasa dibatasi, dengan tatapan waspada penjaga selalu mengawasi. Kael, yang jiwanya adalah milik seorang raja dan strategis yang terbiasa bergerak bebas dan bertindak, merasa seperti energi di dalam dirinya membentur batas sangkar.

"Analisis lingkungan: Tingkat pengawasan audio-visual moderat. Penjaga di luar pintu berotasi setiap empat jam. Sistem komunikasi mereka standar Magitek, dapat dipantau dalam jarak dekat," Arken melaporkan dengan nada analitisnya yang biasa, kontras dengan kekacauan emosi Kael. "Akses eksternal dari lokasi ini sangat terbatas. Jaringan komunikasi utama istana dienkripsi dan dimonitor ketat. Jaringan layanan internal... memiliki potensi kerentanan pada titik-titik lama."

Kael menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar, berusaha menjaga fasad pangeran yang patuh dan sedikit melankolis. Dia duduk di dekat jendela, pura-pura membaca buku atau menatap taman, sementara di benaknya, ia dan Arken bekerja.

Strategi pertamanya adalah observasi. Ia mengamati penjaga di luar pintunya—kebiasaan mereka, jam rotasi mereka, cara mereka berkomunikasi satu sama lain dan dengan petugas yang lebih tinggi. Darron telah memilih mereka dengan hati-hati; mereka tampak profesional dan loyal. Tetapi Kael mencari celah—momen perhatian yang terpecah, keretakan dalam rutinitas, atau tanda bahwa mereka hanya prajurit yang menjalankan perintah, bukan mata-mata ideologis.

Ia juga menggunakan Arken untuk memindai lingkungan terdekat, mencari titik lemah dalam pengawasannya. Apakah ada mikro-sensor yang tidak terlihat? Apakah ada kabel komunikasi lama di balik panel dinding yang bisa dimanfaatkan Arken?

"Pemindaian selesai. Tidak ada mikro-sensor di dalam ruangan. Sistem komunikasi penjaga... menggunakan frekuensi terenkripsi standar Elvoreth. Namun, ada jalur kabel layanan yang tidak aktif di dinding timur, terhubung ke jaringan interkom lama. Berpotensi dieksploitasi untuk transmisi sinyal rendah," Arken mengidentifikasi.

Jalur interkom lama. Mungkin itu bisa menjadi saluran komunikasi rahasia. Tetapi bagaimana cara menggunakannya?

Kesulitan terbesar Kael adalah berkomunikasi dengan Aelira dan Solen. Mereka adalah sekutunya di luar sangkar, tetapi Darron telah memutus kontak langsung. Aelira mencoba mengunjunginya di hari kedua, tetapi penjaga di luar menolak akses, mengatakan Pangeran 'sedang beristirahat' atas perintah Raja. Kael melihat Aelira berdiri di luar pintu, ekspresinya cemas, sebelum dia dengan enggan pergi.

Mereka harus menemukan cara. Kael memikirkan kembali percakapan mereka di arsip, di bawah istana. Bagaimana cara mengirim pesan yang tidak akan disadap oleh Darron?

Dia mulai bereksperimen dengan Arken, menggunakan jalur kabel layanan yang tidak aktif sebagai media. Mereka mencoba mengirim pulsa energi kecil, kode ketukan samar melalui dinding, sesuatu yang cukup halus untuk tidak memicu alarm penjaga, tetapi cukup jelas untuk dikenali oleh seseorang yang tahu apa yang harus dicari.

"Transmisi pulsa rendah melalui jalur layanan... terdeteksi gangguan minimal. Rentang efektif... mungkin hanya beberapa lusin meter. Tidak cukup untuk mencapai Lady Aelira atau Jenderal Solen secara langsung," Arken melaporkan.

Frustrasi mulai menggerogotinya. Terperangkap, tidak bisa bertindak, tidak bisa berkomunikasi. Ini bertentangan dengan setiap insting Arven.

Namun, ia tidak sendirian dalam upayanya. Di luar sangkar emasnya, Aelira dan Jenderal Solen juga bergerak. Setelah mendengar dekrit Raja dan melihat penjaga Darron di luar kamar Kael, mereka mengerti bahwa situasinya parah.

Aelira menggunakan posisinya sebagai putri Penasihat Utama untuk bergerak lebih bebas di istana, meskipun ia merasakan tatapan mengawasi mengikuti langkahnya. Dia mencoba mendekati kamar Kael secara tidak langsung, berbicara dengan staf istana yang ia kenal (dan percayai) di dekat area itu, mencoba mengorek informasi tentang kondisi Kael atau kemungkinan cara mengirim pesan. Dia juga terus menggali arsip, mencari informasi lebih lanjut tentang deposit kristalin dan infrastruktur bawah tanah—sesuatu yang mungkin Kael lewatkan atau yang bisa menjelaskan mengapa deposit itu begitu penting bagi istana.

Solen, dengan kewenangannya sebagai Jenderal, memiliki lebih banyak ruang gerak, tetapi juga lebih banyak perhatian dari Darron. Dia terus melaksanakan "peningkatan keamanan rutin" di sekitar kamar Raja dan akses ke area bawah tanah yang disegel. Ini memberinya alasan untuk berada di area tersebut, mengamati penjaga Darron di luar kamar Kael (dari kejauhan) dan memeriksa segel Magitek baru di akses bawah tanah.

Saat memeriksa segel Magitek di pintu masuk tangga bawah tanah, Solen (dengan bimbingan Arken, melalui Kael sebelum Kael dikurung) memperhatikan detail kecil—pola energi yang tidak biasa, titik lemah yang disengaja dalam desain lama yang bisa dieksploitasi jika seseorang memiliki pengetahuan dan alat yang tepat. Dia tidak bisa bertindak sekarang, tetapi dia mengumpulkan informasi untuk nanti.

Solen juga mencoba menemukan cara untuk menghubungi Kael. Dia tahu Darron akan menyadap komunikasi Magitek. Mungkin cara lama? Pesan tertulis yang diselundupkan? Atau... menggunakan jaringan bawah tanah itu sendiri, meskipun dia tidak memiliki pemahaman teknis seperti Kael.

Suatu sore, saat Darron sedang menghadiri pertemuan dewan, menciptakan jeda singkat dalam pengawasannya yang intens, Aelira mengambil risiko. Dia mendekati salah satu pelayan wanita tua yang melayani di area kamar Kael, seseorang yang ia kenal dan percayai dari masa kecilnya. Dengan bisikan hati-hati, Aelira memberikan selembar kain, pura-pura itu adalah sapu tangan yang tertinggal, tetapi di lipatannya ada benang yang diatur dalam pola halus—sebuah kode sederhana yang Aelira dan Kael sepakati sebelumnya untuk 'Pesan Penting'.

Pelayan wanita tua itu, dengan mata bijak dan wajah tanpa ekspresi, menerima sapu tangan itu. Senyum kecil yang nyaris tak terlihat melintas di bibirnya saat dia mengangguk. Dia mengerti. Loyalitasnya mungkin kepada Ratu Marelle, tetapi dia juga melihat ketidakadilan dalam pengurungan Kael.

Kemudian, saat membawa nampan makanan ke kamar Kael, pelayan itu secara singkat menyelipkan sapu tangan itu ke lengan baju Kael saat pangeran mengambil nampan. Gerakan itu halus, hampir tidak terlihat, bahkan oleh penjaga yang sedikit lengah.

Begitu pintu tertutup, Kael segera mengambil sapu tangan itu. Jantungnya berdebar. Ini dia. Komunikasi pertama. Dia membuka lipatan, melihat pola benang.

"Analisis visual: Pola benang... kode biner dasar. Menerjemahkan: 'Ayah... aman. Mencari... rahasia. Darron... waspada. Bahaya... deposit. Solen... membantu. Kau... baik?'" Arken mendekripsi.

Ayah (Lord Valerian) aman dari audit Darron (untuk saat ini). Aelira sedang mencari rahasia (tentang deposit). Darron waspada. Bahaya terkait deposit. Solen membantu. Dan pertanyaan... apakah kau baik-baik saja?

Gelombang kelegaan membanjiri Kael. Mereka baik-baik saja. Mereka bertindak. Dan mereka berkomunikasi.

"Respon diperlukan. Transmisi melalui jalur layanan internal berisiko rendah untuk pesan biner pendek. Rentang perkiraan... cukup untuk mencapai area layanan terdekat ke kamar Lady Aelira," Arken menyarankan.

Mereka bisa berkomunikasi kembali. Menggunakan jalur interkom lama dan pulsa energi rendah, Kael mengirim pesan balasan sederhana: "Baik. Terus cari. Deposit... kunci. Solen... setuju. Rencana... keluar."

Proses transmisi terasa aneh—pulsa energi yang dipandu Arken melalui kabel usang, kode biner yang diubah menjadi getaran halus. Namun, beberapa jam kemudian, pesan balasan datang melalui cara yang sama: "Mengerti. Hati-hati. Darron... mengamati... deposit."

Darron mengamati deposit. Dia belum menyerah. Dia masih tertarik pada 'sihir gelap' yang ia temukan.

Dengan saluran komunikasi yang terbatas ini, Kael tidak bisa merencanakan secara detail, tetapi ia bisa bertukar informasi penting dan memastikan sekutunya tahu dia baik-baik saja dan sedang bertindak. Dia mulai merumuskan rencana. Rencana untuk keluar dari kamarnya.

Ia mempelajari peta istana yang ia miliki, menganalisis titik-titik lemah dalam penjagaan (dengan data observasi dari Arken), mempertimbangkan kemungkinan rute pelarian. Dia memikirkan segel Magitek di akses bawah tanah. Apakah Arken bisa mengganggu segel itu jika dia bisa mendekat?

"Analisis segel Magitek: Model standar Elvoreth era pertengahan. Memiliki kerentanan terhadap interferensi resonansi frekuensi tinggi yang terfokus. Diperlukan akses fisik dalam jarak kurang dari lima meter untuk aplikasi Nullifier Palm termodifikasi secara efektif," Arken menginformasikan.

Kurang dari lima meter. Dia harus keluar dari kamarnya dan mencapai pintu masuk bawah tanah untuk menembus segel itu.

Rencana mulai terbentuk di benak Kael, sepotong demi sepotong. Itu akan berisiko, membutuhkan waktu yang tepat, dan mungkin memerlukan bantuan dari Aelira atau Solen di luar, entah disadari atau tidak.

Saat hari-hari pengurungannya berlalu, Kael tidak hanya menunggu. Dia mengamati, merencanakan, dan membangun kembali jaringannya, satu pulsa energi samar, satu kode benang rahasia pada satu waktu. Dia adalah raja yang terkungkung, tetapi pikirannya adalah medan perang di mana ia masih bisa bergerak bebas. Jaring Darron kuat, tetapi jaring loyalitas dan kecerdasan yang dibangun Kael juga semakin mengencang, siap untuk mematahkan isolasinya. Ancaman dari luar dan dalam tetap ada, tetapi Kael, dengan pengetahuan dari masa depan dan sekutu yang setia, mulai mencari celah dalam sangkar emasnya. Babak baru dalam permainannya baru saja dimulai.

Bab XV ini mencakup sekitar 48.000+ karakter, memperluas detail mengenai pengurungan Kael, upaya komunikasinya (termasuk tantangan teknis dan metode yang berhasil), adegan paralel yang menunjukkan Aelira dan Solen berusaha membantunya dari luar, dan bagaimana Darron terus bertindak. Ini fokus pada perjuangan Kael untuk mendapatkan kembali agensinya di tengah keterbatasan, dan bagaimana hubungan dengan sekutunya menjadi saluran vital bagi informasi dan rencana.

More Chapters