Di Kelas, semua Murid masih memperhatikan Xavier dalam Kebingungan.
Salah satu murid berbisik pada teman yang Dia kenal, "Hei, dia bisa bersekolah disini, padahal dia itu anak orang miskin."
Semua Murid-murid Pun juga mulai membahasnya, mereka saling berbisik, dan mereka yang tadinya semangat atas pengenalan Xavier, sekarang tampak Jijik Dengan Xavier, mereka semua kemungkinan bertepuk tangan dengan pelan, tanda sebagai mereka masih menganggapnya ada namun tidak suka akan keberadaannya.
Xavier tampak Sangat Tampan bagi seluruh gadis dikelas, maka dari itu mereka semua tampak senang di awal, namun setelah mengetahui Ia dari Keluarga Alexander sebuah keluarga termiskin yang dibuang ke dalam wilayah berbahaya, Mereka langsung menatapnya dengan jijik.
Namun Apakah Xavier Takut akan tatapan mereka, Tidak, Justru Dia Senang Bahwa Dia Dibenci Oleh Para Gadis dan Teman Sekelasnya.
Xavier dalam Hati Bergumam, "Baiklah, Ini Kemajuan, mereka semua akan membenciku karena ini, teman hanyalah beban hidup, aku tidak butuh teman, karena mereka hanyalah beban."
Lalu para murid melanjutkan pengenalan diri mereka masing-masing, namun Xavier hanya diam, dia tidak tertarik pada pertemanan, maka dari itu Ia hanya diam.
---
Jam Istirahat setelah pengenalan, ini adalah hari pengenalan sahaja, jadi tidak ada pelajaran untuk hari ini, tetapi besok akan ada pelajaran yang akan menyulitkan orang jenius sekalipun.
Xavier sedang berjalan menelusuri lorong-lorong, saat ia sedang berjalan, seorang gadis menghampirinya, gadis itu adalah salah satu gadis yang ada di kelasnya.
Gadis itu berkata dengan sombong, "Hmph, Ini kah pria dari keluarga miskin, yang dibicarakan teman-teman. "
Xavier menoleh ke arahnya, Xavier menatap mata gadis itu, ia sangat memperhatikan setiap kedipan gadis itu.
Gadis itu mulai tidak nyaman, dengan malu-malu dia berkata, "a-apa yang kau lihat itu, k-kenapa kamu menatap mataku seperti itu"
Xavier menghela napas dan berkata, "hahhh, maaf, aku sudah terbiasa jika berbicara pada seseorang itu menatap matanya, itulah yang diajarkan ayahku padaku."
Gadis itu menjadi sedikit kesal, "Cihh, keluarga Miskin sepertimu ya, pantas saja diajarkan hal yang tidak berguna semacam itu..."
Xavier hanya menatap matanya dengan ekspresi datar, "Tidak penting apakah aku kaya atau miskin, Hierarki di sekolah ini... aku tidak peduli akan hal itu..."
Saat itu Xavier kembali berjalan, namun Gadis itu menghentikannya, "tu-tunggu... sejak kapan aku menyuruhmu untuk pergi...."
Xavier hanya berkata satu hal, "berisik."
Lalu Xavier kembali berjalan meninggalkan Gadis itu sendirian di Lorong panjang itu. Gadis itu sedikit kesal akibatnya.
Gadis itu bergumam dalam pikirannya "s-sialan, apa-apaan pria itu, dia pikir dia hebat begitu, hahhh."
Gadis itu mulai Membalikkan Badan dan pergi dengan arah yang berlawanan dengan Xavier.
---
Di Kantin Xavier memakan makanan murah, orang-orang menatapnya dengan sinis, namun saat itu ada seseorang yang duduk di depannya.
Gadis cantik yang duduk di depannya mulai berkata, "Bolehkah aku duduk disini. "
Xavier tidak Menjawabnya, dan menatap matanya, "...."
Semua Murid-murid di sekitarnya Terkejut karena gadis itu duduk dengan Xavier, namun mereka juga marah karena perilaku Xavier terhadap gadis itu.
Gadis itu tampaknya memiliki pelayan pribadi yang Merupakan Siswa di akademi ini, dia juga duduk di samping gadis itu, setelah menyiapkan semua makanannya.
Gadis itu melihat semua makanan Xavier lalu berkata dengan senyum lembut, "Ohh, Siapa Namamu, Aku Archie Exavielnoire."
Xavier Menjawabnya saat masih makan, "Xavier Alexander."
Gadis itu tampak Terkejut dan tersenyum dengan gembira, "Jadi Seperti Itu ya, itu bagus..."
Xavier hanya diam saja tidak peduli akan semua hal, tetapi lalu Archie Mengenalkan pelayannya, "Kalau dia adalah pelayan pribadi sekaligus teman masa kecilku."
Pelayan itu melanjutkannya, "Yazashirou Mei, salam kenal..." Dengan Ekspresi datar namun sangat imut.
Saat Itu Makanan Xavier sudah habis, jadi Ia Akan Segera Pergi Namun Archie Menghentikannya dengan berkata?
"Makananmu terlalu sedikit bukan, apakah kamu sudah kenyang, aku akan membelikanmu makanan apapun jadi duduklah dulu, namun aku akan memberikan beberapa pertanyaan untukmu."
Xavier berpikir sejenak, namun Ia Memutuskan, "...baiklah"
Xavier segera duduk kembali, Ia Menatap Mata Archie, dan menoleh ke arah Mei, Xavier menatap mata Mei dengan cara yang sama Saat Ia Menatap Mata Archie.
Lalu Saat Itu Xavier berkata, "aku pesan, Ramen Spesial..."
Mei Segera memanggil pelayan dan segera memesan Pesanan yang di pesan oleh Xavier, semua Murid menyaksikan hal itu, mereka marah namun juga jijik kepada Xavier.
Lalu Archie mulai Berkata, "Sepertinya tidak baik membahas hal ini disini, jadi mari kita pergi ke ruangan ketua Osis setelah ini."
Xavier mengangguk pelan, Xavier dengan datar berkata, "aku tidak memiliki banyak waktu, jadi nanti mari kita selesaikan urusan kita dengan cepat."
Archie dan Mei mengangguk, Mereka mengerti kondisi Xavier, jadi mereka hanya menurutinya.
Mereka Bertiga Pun Saling Mengobrol, Walau Pun Mengobrol dengan Xavier adalah hal yang sangat Sulit, namun mereka tetap Mengobrol dengan santai dan tenang.
----
— To be continued