Cherreads

Selamat Pagi, Malam – A. Fuadi

KotaGG77
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
397
Views
Synopsis
Cerita ini menggabungkan unsur-unsur horor dengan drama psikologis. Novel ini menceritakan tentang seorang pria yang terjebak dalam dunia yang penuh dengan makhluk gaib dan kenangan yang tidak bisa dilupakan. Teror datang dalam bentuk fisik dan psikologis yang memaksa pembaca merenung.
VIEW MORE

Chapter 1 - Selamat Pagi, Malam" – A. Fuadi

"Selamat Pagi, Malam" adalah sebuah novel karya A. Fuadi, yang lebih dikenal dengan karya-karyanya yang menampilkan cerita-cerita tentang kehidupan, pencarian makna, dan perenungan tentang hal-hal yang lebih dalam. Walaupun A. Fuadi dikenal dengan karya-karya seperti "Negeri 5 Menara" yang lebih bernuansa inspiratif, "Selamat Pagi, Malam" menghadirkan sisi lain dari dunia literasi Indonesia dengan elemen-elemen horor dan psikologis yang cukup kuat.

Namun, untuk lebih jelasnya, saya harus memberitahukan bahwa "Selamat Pagi, Malam" bukanlah novel horor atau thriller murni. Buku ini lebih cenderung ke genre drama psikologis, dengan sedikit sentuhan misteri dan ketegangan. Meskipun begitu, cerita ini tetap bisa menghadirkan atmosfer yang cukup mencekam, terutama bagi pembaca yang sensitif terhadap tema-tema psikologis yang lebih kelam.

Sinopsis "Selamat Pagi, Malam"Premis Utama:

"Selamat Pagi, Malam" adalah cerita yang berpusat pada seorang pria bernama Hidajat yang menghadapi gejolak hidup yang rumit dan penuh dengan ketegangan batin. Hidajat adalah seorang pria yang menjalani kehidupan yang kelihatannya biasa saja, namun ia terus dihantui oleh perasaan kehilangan, keresahan, dan trauma masa lalu.

Karakter Utama:

Hidajat: Seorang pria yang hidup dengan banyak pertanyaan tentang kehidupan dan dirinya sendiri. Ia sering merasa terjebak antara dunia yang tampaknya biasa dan perasaan tak terungkap yang datang dari ketidakpastian hidup.

Siska: Seorang wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Hidajat, namun hubungan mereka terjalin dalam ketegangan dan konflik batin yang sangat kompleks.

Tokoh Lainnya: Ada banyak tokoh pendukung dalam cerita ini yang membantu membangun nuansa psikologis yang mendalam, meskipun mereka lebih berfungsi sebagai pelengkap dalam perjalanan hidup Hidajat.

Plot Cerita:

Cerita dimulai dengan Hidajat yang merasa terperangkap dalam kehidupannya yang biasa. Ia merasa ada sesuatu yang hilang, meskipun ia memiliki pekerjaan yang stabil dan keluarga yang menyayangi. Ketika Hidajat menghadapi perasaan kosong yang semakin mencekam, ia memulai perjalanan untuk mencari makna lebih dalam tentang hidup dan eksistensinya. Ini membawa dia pada berbagai pertemuan dan pencarian diri, yang akhirnya mengarah pada konflik-konflik psikologis yang semakin mengganggu.

Dalam pencariannya, Hidajat mulai merasa ada sesuatu yang lebih gelap yang mengancamnya. Kegelapan itu mungkin berasal dari dirinya sendiri—dari pengalaman masa lalu yang tak bisa ia lupakan atau mungkin dari sesuatu yang lebih misterius dan gaib. Perasaan terasing dan ketakutan akan kehilangan mulai merasuki setiap langkahnya.

Suatu malam, saat Hidajat berada dalam suasana hati yang paling kacau, ia terbangun dari tidurnya dan merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengintainya. Ia merasa seperti sedang berada dalam dunia yang tidak nyata, penuh dengan bayangan dan suara-suara yang tak bisa ia pahami. Ketegangan mulai meningkat, dan perasaan tidak terkontrol itu menghantui setiap aspeknya.

Namun, inti dari cerita ini bukan hanya tentang horor supernatural. Lebih dari itu, cerita ini menggali lebih dalam ke dalam ketakutan psikologis yang mungkin ada dalam setiap individu—takut akan kehilangan kendali, takut akan kenyataan yang tak terungkap, dan ketakutan akan kegelapan yang mungkin ada dalam jiwa kita sendiri.

Tema Utama:

Pencarian Diri dan Eksistensi: Seperti banyak karya A. Fuadi lainnya, tema pencarian diri sangat kental dalam novel ini. Hidajat berjuang untuk memahami siapa dirinya, apa yang membuatnya merasa hidup, dan apa arti sebenarnya dari kehidupan itu sendiri.

Ketegangan Psikologis: Cerita ini menekankan pada ketegangan psikologis, menggambarkan bagaimana seseorang bisa merasa terjebak antara dunia nyata dan dunia yang lebih abstrak atau bahkan khayalan. Ketakutan, kecemasan, dan ketidakpastian menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup Hidajat.

Misteri dan Kegelapan Batin: Ada elemen-elemen misteri yang mengelilingi perjalanan Hidajat, seperti pengalaman-pengalaman aneh dan ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari mimpi. Ini mengarah pada ketegangan antara yang nyata dan yang ghaib, namun lebih fokus pada misteri batin daripada unsur horor yang eksplisit.

Kehilangan dan Kematian: Novel ini juga membahas tema kehilangan, baik dalam konteks hubungan, perasaan, maupun pemahaman tentang diri sendiri. Hidajat merasa kehilangan, dan hal ini menciptakan sebuah perjalanan emosional yang sangat dalam.

Akhir Cerita:

Cerita ini berakhir dengan kesimpulan yang terbuka. Pembaca tidak mendapatkan jawaban pasti mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Hidajat. Apakah itu semua hanya bagian dari pencarian batinnya, atau ada hal-hal yang lebih gelap yang tidak bisa ia pahami? Namun, akhir cerita meninggalkan kesan yang cukup kuat, karena membiarkan pembaca untuk merefleksikan sendiri apa yang telah terjadi.

Kenapa "Selamat Pagi, Malam" Layak Dibaca?

Kekuatan Psikologis: Novel ini menggali dalam lapisan psikologi karakter yang sangat kompleks. A. Fuadi berhasil menciptakan suasana yang penuh ketegangan, baik dari segi perasaan maupun pikiran.

Keterkaitan dengan Kehidupan Sehari-hari: Meskipun ada elemen misteri, cerita ini terasa dekat dengan kehidupan nyata. Banyak orang dapat mengaitkan perasaan ketakutan dan kecemasan yang ada dalam hidup mereka dengan perjalanan Hidajat.

Gaya Penulisan yang Mendalam: A. Fuadi memiliki gaya penulisan yang mendalam dan penuh perenungan. "Selamat Pagi, Malam" adalah karya yang memerlukan perhatian lebih dan waktu untuk dipahami.

Kesimpulan:

Meskipun "Selamat Pagi, Malam" tidak bisa dianggap sebagai novel horor tradisional, ia tetap berhasil menghadirkan atmosfer yang mencekam dan penuh dengan ketegangan psikologis. Dengan tema yang mengusung pencarian diri, ketakutan batin, dan kehilangan, novel ini memberikan pandangan yang lebih dalam tentang sisi gelap dari kehidupan manusia.