Cherreads

Chapter 126 - Bab 126

"Geez, aku bahkan belum melepas pakaianku, dan kamu langsung menempel padaku." Ophelia mendesah ketika tubuhnya terbaring di atas ranjang.

Yves merangkul dari atas, dan sekarang dia sedang bermain dengan dada lembut nan besar milik Ophelia dengan kedua tangannya.

Perlahan dia menguleni payudarah lembut itu sambil menghirup bau feminim kekasihnya.

"Aku tahu, tapi kamulah yang membuatku seperti ini..." Jawab Yves sambil tersenyum.

"Nfu~ Kamu memang seperti binatang buas. Bukankah kamu memiliki Sarah dan Barra? Aku heran mengapa kamu masih menginginkanku." Ophelia sedikit merajuk.

"Hei, jangan katakan itu. Aku sangat menyayangi kamu, kau tahu?" Yves membuka baju Ophelia secara paksa, seketika, dada besar yang tersembunyi oleh pakaian ketat itu langsung menampakkan kemegahannya.

"Hmph, tentu saja kamu menyayangiku. Dasar cabul." Ophelia mendengus, meski sedikit kasar, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan.

"Nnn~" Kedua bibir mereka saling bertemu, dan lidah mereka pun tak bisa berhenti bergerak.

Dari wajah kemerahan, bibir menggoda, serta lipstik hijau tua yang digunakan oleh Ophelia. Seluruh penampilannya memancarkan aura menggoda yang tidak bisa ditahan, terutama untuk bibirnya yang menggoda.

Setelah berciuman, Yves memijat kedua payudarah Ophelia beberapa kali sebelum memasukkan puting merah muda itu ke dalam mulutnya. Lidahnya mengisap puting lembut tersebut beberapa kali lalu dia menggerakkan lidahnya dengan gerakan melingkar di areolanya.

Hal ini tentu saja lebih merangsang nafsu Ophelia, dia terus mengerang senang dengan rangsangan yang diberikan oleh Yves.

"Nnn, dasar mesum." Ophelia mendorong Yves menjauh. Alih-alih pergi, dia langsung membuat Yves berganti posisi, yang sebelumnya dia di bawah, sekarang dia di atas.

Memposisikan pantatnya yang lembut ke wajah pria itu, Ophelia sekarang siap untuk melakukan gerakan timbal balik yang seimbang. Posisi enam sembilan adalah posisi yang cocok untuk tujuannya ini.

Dihadapkan dengan pantat yang masih diselimuti oleh celana ketat hijau yang dikenakan Ophelia. Yves perlahan mengelus kedua buah semangka itu sebelum mengarahkan lidahnya tepat ke arah bagian sensitif Ophelia.

"Nnn, sekarang puaskan aku. Dan aku akan memuaskanmu juga." Ophelia menoleh ke arah belakang, tersenyum ketika melihat wajah kekasihnya diapit oleh pantatnya yang besar.

"Nggy!"

"Fufu, puaskan dirimu~" Ophelia tersenyum puas, jarang sekali dia bisa membuat Yves kewalahan. Selain merasa puas, dia juga merasa terangsang akan tindakan mesum yang dia lakukan, tidak pernah dalam hidupnya dia akan seaktif ini dalam hubungan sepele, yaitu sex.

"Baiklah, apa yang kita dapatkan di sini." Menjilat bibirnya, Ophelia menoleh ke arah selangkangan Yves. Kain yang menonjol itu berdenyut dengan kuat, perlahan Ophelia mengelus tonjolan keras itu lalu mengeluarkan penis Yves dari dalam celananya.

Mendekatkan wajahnya ke bawah, Ophelia mulai mencium penis itu beberapa kali dari bawah ke atas. Setelah ujung penis berada tepat di depan mulut, Ophelia menjilatnya perlahan sebelum akhirnya menghisap penis itu ke dalam mulutnya.

"Nnn~ Bagaimana, apakah kamu menyukainya?" Kepala Ophelia terus berayun ke atas dan ke bawah tanpa henti. Kedutan dari benda panas yang ada di mulutnya juga mulai menguat, dia tahu bahwa kekasihnya tak lama lagi akan muncrat!

"Ugh... Ophelia, aku cum!"

*Mmmm~* Benda cair dan panas langsung memenuhi mulut Ophelia. Perlahan, dia melepaskan penis itu dari dalam mulutnya.

"Ha... Seperti biasa, blowjob-mu sangat luar biasa, Ophel." Yves bernapas berat, apa yang baru saja dia rasakan adalah perasaan yang sangat luar biasa.

Wajahnya sekarang sedikit basah karena vagina Ophelia tak henti-hentinya mengeluarkan cairan cinta. Meskipun masih tertutup oleh pakaian ketat yang dia kenakan, kain itu tak bisa menahan cairan itu untuk bocor.

Duduk di atas kasur, Yves memeluk Ophelia dari belakang. Tepat di samping telinga wanita itu, dia berisik. "Hehe, sekarang giliranku~"

Jari-jarinya yang lincah memjiat payudarah lembut Ophelia, sedangkan lidahnya menjilat leher wanita itu.

"Ahh..." Ophelia memiringkan kepalanya ke samping. Perasaan aneh dari lidah yang menjilat leher kirinya selalu membuatnya merasa aneh, tapi perasaan aneh itu entah mengapa membuatnya sangat terangsang!

Tak hanya sampai di situ saja, Yves menargetkan kedua puting yang menggoda itu. Jari-jarinya akan menjepit, menarik dan memijatnya berkali-kali sampai-sampai Ophelia tidak bisa berhenti mendesah senang.

"Tunggu, tolong lebih lembut. I.. Ini~"

"Ahh~" Desahan keras tak henti-hentinya terdengar dari mulut wanita itu.

"Kamu suka ketika aku melakukannya cukup kasar, bukankah begitu?"

"Tentu saja tidak, nnn~" Ophelia mencoba membantah. Tapi senyum mesumnya tidak bisa disembunyikan, bahkan air liurnya keluar.

"Hehe, apakah benar begitu?" Yves terus menggoda sambil terus bermain dengan payudarah lembut di kedua tangannya.

"Idiot..." Ophelia hanya bisa membalas dengan malu-mlau.

"Sekarang sudah saatnya untuk menu utama. Mari lakukan hal ini dengan cepat." Yves tersenyum. Dengan langkah cepat, dia melepas gaun ketat yang dikenakan kekasihnya, menunjukkan sosok elok dan serta seduktif wanita itu.

"Kau..." Ophelia sedikit terkejut.

"Ahh, tolong lakukan perlahan..."

Seakan seperti binatang buas, Yves menusukkan penisnya tepat ke bagian paling sensitif wanita itu. Hangat dan lengket adalah apa yang dia rasakan ketika penisnya masuk ke dalam goa ketat Ophelia.

*Pa!* *Pa!* *Pa!*

Suara tamparan keras terdengar dari dalam kamar mewah milik Ophelia.

"Ah, ah. Ophel, kamu sangat cantik." Yves membisikkan kata-kata itu tepat di telinga kekasihnya, di saat yang sama, pinggulnya terus berayun tanpa henti ketika penisnya terus masuk dan keluar saat dihimpit oleh vagina panas dan ketat Ophelia.

"Unn~" Berkat rangsangan tubuh dan suara pria itu, Ophelia tak bisa menahan dirinya lagi. Dia muncrat ketika penis panas berkedut itu terus memanjakan vaginanya.

"Ahh.. Ahh.. Sialan." Ophelia berbaring di atas kasur sambil bernapas berat.

"Hei, kau tahu aku masih belum cum, kan?" Senyum Yves semakin melebar.

"T-tunggu!"

Sebelum Ophelia sempat menjawab, tangan Yves memegang kedua paha lembut Ophelia lalu melebarkannya ke arah kiri dan kanan. Tanpa menunggu lama, dia langsung memasukkan penisnya ke dalam lubang panas berkedut itu.

Tanpa ampun, Yves mengayunkan pinggulnya dengan cepat.

*Pa!* *Pa!* *Pa!*

Suara mesum itu terus terdengar. Dan Yves tak lagi mampu menahan, sambil terengah-engah, dia berkata. "Ophel, aku akan cum!"

"Tunggu, kamu tidak bisa melakukannya di dalam! Ahhhnn~" Sambil mendesah, Ophelia buru-buru mengingatkan.

"Aku tahu." Jawab Yves dengan singkat.

"Ini dia!" Meskipun sedikit enggan, Yves mengeluarkan penisnya dari dalam lubang cinta tersebut.

Satu detik kemudian, spermannya muncrat ke perut dan dada Ophelia. Bahkan ada sebagian kecil yang menciprat tepat ke pipi wanita cantik itu.

Ophelia menjilat sebagian kecil susu putih itu lalu tersenyum puas...

-----

read chapter 220 on;

patréon.com/mizuki77

More Chapters