lana
Sihir Lana melesat cepat—panas, tak terkendali, tapi serangannya terlalu tergesa-gesa.
Namun si dark elf muda itu hanya menoleh sedikit, lalu memutar tubuhnya ke samping. Gerakannya ringan, hampir seperti tarian, dan sihir Lana menghantam dinding belakang, menciptakan percikan uap dan retakan kecil di batu.
"A-Apa?" Lana mematung, terkejut.
Elf muda itu mengangkat kedua tangan. "Tunggu! Aku bukan musuh! Kita nggak boleh ada di sini, ini zona—"
Satu lagi tembakan sihir dilontarkan Lana. Tak ada jeda, hanya kemarahan dan kepanikan yang membakar karena tidak bisa melumpuhkan elf itu.
Tapi sekali lagi—si elf itu menghindar. Bahkan lebih mudah dari sebelumnya. Seolah dia sudah membaca arah serangan itu jauh sebelum Lana menembakkannya.
"Kenapa kau bisa menghindari dengan mudah? Harusnya aku tahu jika tak semudah yang terlihat" bentak Lana, frustasi.
"Kita nggak boleh! Aku—"
"Cukup." Suaraku terdengar jelas, berat, dan bergema di antara kabut panas dan riak air.