Lana
Aku terbaring di atas kasur empuk, menatap langit-langit kamar yang tenang tapi menyesakkan.
Aku memeluk bantal dan membenamkan wajah. Kepalaku penuh—terlalu penuh.
Tentang Sylas. Tentang Kaelith. Tentang Mahara, dan perang yang akan segera pecah.
Tentang Lucen… dan Ezric… dan Arcane Spire yang semakin terasa seperti mimpi yang menjauh.
Aku mencoba menarik napas dalam-dalam, memejamkan mata—tapi jantungku tetap berdegup tak karuan.
Tiba-tiba.
Kasurnya… bergerak.
Aku membeku.
Perlahan, tapi jelas—permukaannya melengkung, menghisap punggungku ke dalam. Seolah busanya mencair dan menelanku hidup-hidup. Aku hendak bangkit, tapi tubuhku tak bisa bergerak.
"A-Apa…?"
Kasur itu menelan pinggangku. Lalu dada. Lalu bahuku. Aku mencoba berteriak, tapi suaraku lenyap dalam udara padat yang mengurungku seperti kabut tak terlihat.
Kegelapan menelanku sepenuhnya.
Segalanya jadi hening.
