Malam keempat di Hutan Finrena. Di desa tersembunyi milik klan elf Lindrinya, Grup Elang beristirahat. Seseorang yang sangat tua, bahkan bagi ukuran elf, mengundang Kilyuna dan Vilma ke ruang lingkaran roh. Pria itu memperkenalkan diri sebagai Elarion, Penjaga Memori Kekuatan Dunia.
Di depan api roh, Elarion mulai menjelaskan.
> "Kekuatan di dunia ini bukan hanya milik satu jalur. Dunia ini punya struktur. Dan kalian berdua… sudah menyentuh inti dari struktur itu."
Kilyuna menatap serius. Vilma sedikit gugup. Tapi Elarion tersenyum.
> "Ada tiga struktur dasar kekuatan:
Jalur Roh (Elf dan penyihir alami)
Jalur Dimensi (penyimpangan realitas, sangat langka)
Jalur Warisan (Garis Darah dan Artefak)
> Tapi ada tiga sistem tambahan yang menjadi sumber kekacauan besar, dan juga harapan terakhir dunia…"
---
1. 10 Senjata Unik
> "Dibuat oleh makhluk surgawi dan roh tertua. Mereka mampu menghancurkan kota, bahkan menghapus dimensi jika disalahgunakan. Saat ini, hanya empat yang diketahui lokasinya."
Beberapa nama yang disebut:
Oblivion Fang – Pedang besar yang bisa memotong sihir dan waktu.
Nail of Rareth – Tombak api kuno yang tak bisa dihentikan jika dilempar.
Silent Bell – Bel yang bisa menghentikan semua energi magis dalam radius 1 km.
---
2. 10 Keterampilan Pembunuh Dewa
Elarion menatap Kilyuna langsung.
> "Salah satu darinya ada padamu."
Kilyuna terdiam.
> "Keterampilan ini bukan diajarkan, tapi tertanam. Mereka muncul dari trauma, pengorbanan, atau kehendak luar biasa untuk melindungi atau menghancurkan."
Beberapa contohnya:
Dimensi Penolakan – Menolak keberadaan semua serangan dalam ruang tertentu.
Waktu Kandas – Mempercepat atau memperlambat waktu lokal selama beberapa detik.
Pemutus Hukum – Menyabot seluruh sistem sihir di sekeliling pengguna.
---
3. Garis Darah Unik
> "Vilma… kamu salah satunya. Tapi kamu bukan satu-satunya."
Elarion melanjutkan:
> "Garis darah unik bisa muncul dari percampuran langka atau keturunan makhluk yang bukan manusia. Naga, dewa kuno, atau makhluk luar dimensi. Mereka memberi kekuatan khusus… tapi juga membawa takdir khusus."
Vilma menunduk. "Jadi aku ditakdirkan jadi monster?"
Elarion menggeleng. "Tidak. Kamu ditakdirkan memilih."
---