Cherreads

Chapter 7 - Bab 7: Di Antara Petualang Kelas A

Sore itu, kedai tempat Vilma bekerja dipenuhi hiruk-pikuk tak biasa. Para petualang berkerumun, membahas hal yang sama: Kael Voren, Kapten Pasukan Rubelion, dikabarkan datang ke Zilerra untuk mencari "makhluk langka"—naga dalam wujud manusia.

Vilma nyaris menjatuhkan nampan saat mendengarnya.

Di sudut ruangan, sekelompok petualang berdiskusi serius. Tidak seperti yang lain, mereka tidak tertawa keras atau membual soal pencarian. Penampilan mereka bersih, postur mereka mantap. Mata mereka tajam, memindai ruangan seolah setiap sudut menyimpan rahasia.

Salah satu dari mereka—seorang perempuan tinggi dengan jubah ungu gelap dan lambang Kelas A di dada—menatap Vilma sebentar. "Kau, gadis. Bawa teh ke meja kami," katanya.

Vilma mengangguk, mencoba menunduk sedalam mungkin agar tak terlalu diperhatikan. Tapi suara lelaki lain dari grup itu menghentikannya di tengah langkah.

"Matamu…" bisik pria berambut merah dengan tombak di punggungnya. "Kau bukan penduduk biasa, ya?"

Perempuan tadi langsung menyikut bahunya. "Ilo, jangan asal bicara."

Vilma berusaha tetap tenang. "Aku cuma pembantu dapur."

Namun, suasana berubah saat seseorang menyebut nama Kael di meja seberang.

"Katanya, naga itu bisa menyamar. Bisa jadi siapa saja," ujar salah satu petualang baru.

"Kael bilang ciri khasnya adalah mata yang aneh."

"Mungkin kita harus curigai semua orang bermata mencolok, ya?"

Tawa pecah. Vilma menggenggam nampan erat. Tapi sebelum ia bisa pergi, perempuan Kelas A tadi berdiri.

"Cukup. Kita tidak akan memburu seseorang hanya karena berbeda. Kita bukan Rubelion."

Ia lalu menatap Vilma sebentar. "Maafkan mereka."

---

Beberapa menit kemudian, saat Vilma kembali ke dapur, Kilyuna menghampirinya.

"Mereka dari Party Velhira. Petualang Kelas A. Dulu pernah mengalahkan makhluk roh langit sendirian. Tapi... mereka tidak selalu di sisi kerajaan."

Vilma menyipitkan mata. "Apa maksudmu?"

Kilyuna tersenyum kecil. "Mereka kadang lebih manusia… dari manusia lain."

---

Malamnya, salah satu anggota Velhira—pria pendiam berjubah biru—muncul di dapur tanpa suara.

"Aku tahu Kael bukan hanya memburu. Dia… mengincar. Dan naga yang dia cari… mungkin tidak seperti yang kita pikirkan."

Dia meletakkan kertas kecil di meja. Sebuah sketsa kasar wajah Vilma dalam wujud naga.

"Jika kau kenal seseorang seperti ini, kabari kami dulu… sebelum dia menemui Kael."

Vilma menatap sketsa itu, dan untuk pertama kalinya… ia ragu.

Mereka tidak terlihat seperti musuh. Tapi bisa kah ia percaya mereka?

---

More Chapters