Cherreads

Chapter 2 - Identitas Asli Lylia

"ayok mulai dengan barang eksklusifnya" sahut setiap orang yang menunggu nunggu

"Sabar sabar, satu satu kita akan bawakan barang yang lumayan diminati oleh para hadirin yaitu manusia ikan ras duyung" timpalnya sembari tersenyum

"Hahahaa aku harus mendapatkan duyung itu" ucap seorang pria dengan topeng monyet

"Tapi kau kan memelihara hiu di akuarium mansionmu" sahut seorang pria bertopeng rubah

"Itulah tujuanku, aku dengar manusia ikan ras duyung adalah yang paling cepat jika diperairan. Aku ingin melihatnya dikejar kejar oleh hiu pemangsaku hahaha" jelasnya dengan tertawa girang

"Ternyata kau bisa memikirkan ide yang sangat menarik seperti itu" keduanya tertawa

"Perhatikan kesini, harap tenang..kita buka tirainya dan jeng jeng jeng inilah manusia ikan ras duyung yang bisa kalian pelihara di akuarium pribadi milik tuan tuan dan nona nona, bisa sebagai hiasan ataupun apapun itu terserah kalian hahahaa kita buka harga dari satu juta koin emas"

"Satu juta dua ratus koin emas"

"Satu juta lima ratus koin emas"

"Satu juta tujuh ratus koin emas"

"Satu juta delapan ratus koin emas"

"...."

_______________________________

Sementara itu dibalik tirai

"Ayok cepat sebentar lagi giliranmu" ucap seorang staf menarik kasar tubuh kecil lylia

"Siapa kalian? apa mau kalian? Aku gak mau ikut kalian hiks hiks" ucap lylia ketakutan

Baru saja staf itu ingin menampar wajah lylia karena jengkel, namun ia dicegah oleh seorang staf lainnya

"Jangan menampar wajahnya, itu bisa merusak barang dagangan ekslusif kita kali ini" tegasnya

"Tapi gadis kecil ini sangat keras kepala" jawabnya dengan jengkel

"Jika ingin memberi pelajaran cukup cambuk saja kakinya" jelasnya

Tanpa berpikir panjang staf itu langsung mencambuk kaki lylia dengan kasar yang membuat lylia meraung kesakitan.

"Kalian orang jahat,aku tidak menyukai kalian" teriaknya dengan polos

Lylia berdiri, kemudian kabur melalui pintu sel yang masih terbuka.

Lylia berlari dan terus berlari, ia dikejar oleh beberapa staff yang membawa cambuk.

Pelarian cukup panjang akhirnya membawa Lylia kesebuah pintu yang mengarah keluar distrik, namun saat pintu dibuka alangkah terkejutnya ia ketika yang terlihat hanya sebuah pepohonan rindang dan sangat gelap.

Lylia menengok kebelakang, ia tak punya pilihan lain selain berlari ke hutan itu, staf yang melihat lylia berlari ke arah hutan pun berhenti mengejarnya karena mereka tau bahwa hutan itu dipenuhi oleh hewan hewan buas.

Tapi karena lylia adalah barang eksklusif hari ini ada beberapa staf khusus yang mengejarnya dengan senjata tajam seperti panah dan pedang.

______________________________

Kembali kedalam distrik, ditengah pelelangan manusia ikan ras duyung yang belum terjual, ada staf yang membisikan pada Rabbit bahwa barang eksklusifnya kabur. Jadi sebisa mungkin untuk mengulur waktu karena rekan mereka sedang mengejarnya.

Mendengar hal itu Rabbit pun mengulur waktu dengan cara menyuruh semua yang hadir untuk beristirahat sejenak dan menikmati hiburan yang ada untuk sementara, tentu saja itu dilakukan setelah lyna terjual.

_____________________________

Disisi lain lylia yang sedang kabur ke arah hutan pun terkepung oleh staf yang mengejarnya.

Tak segan-segan mereka mencambuk tubuh lylia dengan keras sebagai hukuman karena sudah berani kabur.

Mereka menarik paksa Lylia yang terus memberontak dan tidak mau melepaskan pelukannya dari pohon.

"Bocah sialan, sepertinya kau sangat ingin tanganmu dipotong" ancam salah satu dari mereka

Lylia hanya menangis dan semakin erat memeluk pohon itu.

"Tcihh"

Satu orang menjambak rambut panjang Lylia yang membuat Lylia semakin meraung kesakitan.

"Dengar bocah, kesabaran kami ada batasnya jangan macam macam jika kau masih menyayangi nyawamu" ancamnya lagi

Lylia tetap tidak menggubris perkataan mereka, ia terus berpikir kenapa dunia ini tak adil padahal ia selalu tersenyum pada semua orang? ia selalu menurut dan menjadi anak baik! bahkan ia tau jika kedua orang tuanya telah mati dan tetap berpura-pura tidak tau mengikuti si pedagang keliling itu. Namun ia tak mengira jika orang yang memungutnya terlibat dengan pasar gelap seperti ini.

Ia menangis dan terus bertanya dimana keberadaan Dewa/Dewi yang selalu orang tuanya ceritakan dulu sebelum tidur?

Ia mulai pasrah dan kehilangan kepercayaannya terhadap Dewa maupun Dewi yang katanya akan membantu manusia ketika susah, tapi nyatanya mereka mengambil semua yang dimiliki Lylia.

Lylia mulai kehabisan tenaga dan perlahan matanya mulai sayu, ia kelelahan tapi masih berharap ada seseorang yang menolongnya bahkan iblis sekalipun tak masalah jika bisa menolongnya sekarang.

"Aku benci dunia inii-" Lylia mulai melemahkan pelukannya dari pohon dan penglihatannya mulai samar samar

"ohh, gadis kecil yang malang" ucap seseorang dengan lembut

"Siapa disana" waspada mereka

"Hahahahaaa saat ini kamu pasti berpikir bahwa dunia ini tak adil dan bahkan mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan" ucapnya lagi

"Jangan main main kami membawa senjata" ancam mereka

Tiba tiba waktu berhenti berputar, seseorang mulai muncul dari balik bayangan hutan.

Rambut merah muda pucat yang bahkan hampir berwarna abu abu, mata merah, dengan sayap dan pakaian serba hitam muncul di hadapan lylia.

Ia berjongkok dan mengusap wajah Lylia dengan lembut.

"Sayang sekali gadis kecil seperti kamu harus mengalami hal seperti ini, bukankah dunia ini sangat tidak adil?" Ucapnya lembut

"Tt-tolong aku" mohon Lylia menjulurkan tangannya

"Kamu yakin meminta tolong padaku meskipun aku adalah seorang iblis?" Tanyanya

"Aku ss-sudah tidak peduli lagi, mau itu iblis sekalipun jika bisa menolongku sekarang aku tidak akan mempermasalahkannya!" ucap Lylia tanpa ragu

"Apa kamu benar-benar yakin akan hal itu, apa kamu tidak takut tuhanmu marah jika bersekutu denganku?" tanyanya sembari tersenyum

"Sudah kukatakan aku sudah tidak peduli lagi, Tuhan? Dewa atau Dewi? mereka tidak ada yang menolongku! namun mereka mengambil semua milikku" tegas Lylia

"Siapa namamu?"

"L-Lylia"

"Nama aslimu"

"Amaris Carey Valdees"

"Nama yang indah, dan mengandung kegelapan tersembunyi" gumamnya

Iblis itu mengambil setetes darah Amaris dan kemudian menyatukannya dengan darah miliknya

"Kontrak berhasil, apa perintah pertamamu?" Tanyanya

"Bunuh mereka" ucap Amaris pelan sembari menunjuk ke arah para staf

"Yes, my lady"

Iblis itu menunduk dan kemudian melihat kearah para staf, waktu mulai berputar kembali.

Ia kemudian menghampiri mereka dan dalam hitungan detik kepala mereka terpisah dari tubuhnya masing.

Ia kembali menghadap Amaris dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Hekate Cruella De Vill Lilith, ingat baik baik nama itu" ucapnya kemudian memangku tubuh Amaris

"Lilith? Akan ku ingat itu" ucap Amaris kemudian jatuh pingsan

"Hm, terserahlah" gumamnya kemudian terbang memangku Amaris

Lilith membawa Amaris ke kota dan pergi menuju rumah lama Amaris, yang ternyata selama ini Amaris adalah seorang putri bangsawan.

Ia melihat sekitaran rumah yang sudah hangus tak tersisa dan kemudian ia mengulang kembali waktu dimana rumah ini seperti sebelumnya.

More Chapters