Cherreads

Chapter 8 - Bulan sabit merah darah

"hoammm"

"Selamat malam nona"

"Hm selamat malam Lilith"

"Anda mau makan sesuatu?"

"Ya, aku mau puding caramel dengan cream dan susu hangat"

"Baik"

Setelah beberapa saat Lilith kembali ke kamar dengan makanan dan minuman sesuai keinginan Amaris

"Nona, anda tidak akan keluar malam ini?" Tanya Lilith

"Untuk apa?" Tanya Amaris balik

"Melihat lihat festival di kota"

"Oh, festival Bulan sabit merah darah?"

"Ya, mereka berbondong-bondong berkumpul untuk menyaksikan bulan sabit itu"

"Kapan munculnya?"

"Tepat tengah malam, saya dengar manusia menganggap bulan sabit merah darah adalah malam yang suci"

"Aku tidak pernah dengar"

"Mungkin karena anda masih sangat kecil, dan bulan sabit merah darah hanya terjadi sekitar Lima puluh tahun sekali" jelas Lilith

"Oh"

"Baiklah kita akan ke kota malam ini" lanjut Amaris

Setelah selesai makan, Lilith pun mengganti pakaian Amaris.

"Anda harus memakai baju panjang karena udara di luar sangat dingin"

"Hm"

"sudah siap, ayok kita keluar"

Amaris dan Lilith menaiki kereta kuda dan pergi menuju kota.

"Amarissss" teriak seseorang dari balik keramaian

Amaris yang tau itu suara siapa langsung berjalan cepat dan pura pura tidak mendengar.

"Oii Amaris sayang" "Oiiii" teriaknya semakin kencang

Akhirnya Amaris menyerah dan berhenti

"Apa?" Kesal Amaris

"Kamu pasti sudah membaca surat yang ku berikan pada pelayanmu itu kan? Kan kan? Itulah sebabnya kamu datang ke festival ini" girang Calvin

"Tidak, aku membuangnya" malas Amaris

"Mem-membuangnya? Kenapa?" Kecewa Calvin

"Tidak ada, aku hanya merasa bahwa surat itu tidak penting " terang Amaris

Calvin memasang wajah memelas yang membuat Amaris semakin bergidik geli

"Yasudah, yang penting kamu ada disini juga" ceria Calvin seketika

"Hufttt terserah"

"Mau ke alun-alun? Sebentar lagi tengah malam" tawar Calvin

Tanpa menjawab pertanyaan Calvin, Amaris mengikuti Calvin dari belakang menuju alun-alun kota.

Semua orang sudah banyak yang berkumpul dan ada beberapa yang memegang lentera menerangi patung di alun-alun kota.

Sesuai kepercayaan turun temurun yang dimana jika terjadi bulan sabit merah darah semua permohonan akan dikabulkan oleh Dewi bulan, penyakit akan disembuhkan, dan kemakmuran di kota akan terjaga.

"Sudah waktunya"

"Lihat bulannya sudah berubah warna"

"Lihat lihat bulan sabit"

"Indahh"

Semua orang langsung mengepalkan kedua tangannya didepan dada dan berdoa pada Dewi bulan.

"Apa yang mereka lakukan" heran Amaris

"Kamu tidak tau? Setiap bulan sabit merah darah muncul semua orang akan berdoa pada Dewi bulan dan semua permohonan kita akan terkabulkan" terang Calvin

"Ayok kamu juga buat permohonan" lanjutnya dengan senang dan kemudian menutup mata sembari berdoa

"Tcih, konyol" gumam Amaris

Lilith melirik ke arah Amaris dan tersenyum tipis

"Anda tidak membuat permohonan nona?" Goda Lilith

"Tidak" singkat Amaris

"Kenapa?"

"Karena itu sangat konyol bagiku, apanya yang mengabulkan setiap permohonan? Dewi bulan? Aku tidak peduli!" Terang Amaris

"Ohh" semirik Lilith

"Kenapa tidak kau saja membuat permohonan pada Dewi bulan yang mereka maksud" sahut Amaris

"Apakah menurut anda iblis seperti saya akan berdoa pada seorang dewi?" Jawab Lilith dengan senyum tipis

"Siapa tau kau tertarik berdoa pada seorang dewi" goda Amaris

Lilith hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Amaris.

Semua orang membuka mata dan telah selesai membuat permohonan masing-masing, kemudian semuanya mulai menikmati festival Bulan sabit itu.

"Apa permohonan yang kamu ucapkan pada Dewi bulan?" Tanya Calvin senang

"...."

"Seperti biasa kamu sangat dingin, emm nona pelayan kamu membuat permohonan apa?" Tanya Calvin

"Saya tidak berdoa pada seorang dewi, dan saya tidak percaya pada Dewi" jawab Lilith sembari tersenyum

"Hmm, begitu? Yasudah" "Amaris ayok kita nikmati festival ini" ajak Calvin

"Tidak, aku mau pulang"

"Tapi kita belum menikmati festivalnya"

"Konyol, Lilith siapkan kereta kuda" perintah Amaris

"Baik, Nona"

Amaris pergi berlalu meninggalkan Calvin sendiri di tengah keramaian festival.

Kereta kuda telah siap, Amaris pun menaiki kereta kuda dan pergi menuju mansionnya.

"Hufttt, hanya buang buang waktu" keluh Amaris sembari berbaring diatas kasur

"Anda terlalu kaku nona, harusnya anda terima tawaran tuan Calvin untuk menikmati festivalnya" ucap Lilith sembari memakaikan piyama pada Amaris

"Sudahlah aku ingin tidur, jangan membahasnya" kesal Amaris

"Baik, selamat malam nona"

Lilith keluar dari kamar Amaris dan pergi keluar halaman

"Bulan sabit merah darah ya, sudah lama aku tidak melihatnya" semirik Lilith dan memancarkan cahaya dari matanya

"Aku ingin tau apa yang akan dilakukan iblis iblis dengan selera rendahan itu dimalam yang dipercaya suci ini oleh manusia, aku tidak sabar ingin menyaksikan pertunjukan yang menarik hmhh" lanjutnya sembari tersenyum licik

______________________________

Dunia iblis mulai bergemuruh dan mulai bersiap mencari jiwa untuk dimangsa.

Berbeda pengertian dengan manusia, bulan sabit merah darah bagi iblis adalah malam kebebasan bagi mereka.

Mereka yang biasanya tidak bisa pergi ke dunia manusia tanpa adanya kontrak darah atau perjanjian, tapi saat bulan sabit merah darah muncul mereka bisa bebas berkeliaran di dunia manusia sepuasnya.

Meskipun tidak secara terang-terangan tapi mereka bisa memburu hingga sepuluh ribu jiwa setiap bulan sabit merah darah muncul.

Dan tak sedikit sering terjadi pertikaian antara iblis dan shinigami.

Shinigami atau dewa Kematian adalah makhluk yang dekat dengan Tuhan dan memiliki tugas sebagai pencabut nyawa sekaligus pencatat jiwa jiwa manusia yang mati.

Itulah mengapa setiap bulan sabit merah darah muncul banyak shinigami yang berjaga untuk mengontrol para iblis agar tidak sembarang mengambil jiwa manusia, karena jika jiwa manusia diambil oleh seorang iblis maka kematiannya tidak akan bisa tercatat dibuku dewa Kematian dan tidak bisa melewati bahtera reinkarnasi, neraka ataupun surga.

"Aku benci malam ini" ucap seorang shinigami

"Ya, Iblis iblis bodoh itu pasti akan berkeliaran" sahutnya

"Mereka memang suka membuat masalah dan menambah pekerjaan kita"

"Tcihh, mereka datang"

Pertarungan dimulai dan tidak bisa dihindari.

Iblis memang tidak bisa terluka oleh senjata biasa tapi karena lawan mereka adalah shinigami yang mempunyai sabit jiwa, mereka bisa terluka bahkan mati jika terkena serangan fatal dari sabit jiwa milik shinigami.

Kematian iblis tidak sepenuhnya mati karena mereka akan hidup kembali setelah ribuan tahun bagi iblis keturunan lemah dan hanya membutuhkan ratusan bahkan puluhan tahun bagi iblis keturunan kuat.

Sedangkan shinigami ia tidak bisa mati namun bisa terluka dan tetap merasakan rasa sakit Jika terkena serangan.

Meskipun mereka bertarung secara acak dan berutal tapi manusia tidak akan bisa melihat pertarungan mereka, karena mereka tidak akan menampakkan wujudnya jika mereka tidak ingin menampakkannya.

"Ohh, sudah dimulai ya? Menarik, mereka terus bertarung hanya demi jiwa manusia rendahan seperti itu" semirik Lilith

Lilith terbang dibawah bulan sabit dan menyaksikan pertunjukan yang sangat menarik, bagi iblis ras death disaster malam bulan sabit merah darah adalah malam yang konyol. Karena meskipun ada kesempatan untuk mengambil jiwa manusia secara bebas tapi bagi ras ini jiwa manusia rendahan sangat tidak lezat untuk disantap maupun dikoleksi.

More Chapters