Cherreads

Chapter 7 - Iblis ras death disaster

Pagi telah tiba, matahari pun mulai menunjukkan keberadaannya.

Setelah perjalanan cukup panjang akhirnya Amaris dan Lilith sudah mulai dekat dengan wastunya.

Kereta kuda berhenti dan gerbang mulai terbuka lebar, Amaris turun lebih dulu untuk segera membersihkan badannya yang kotor akibat semalam.

"Bawa mereka ke ruang bawah tanah" perintah Amaris

"Baik" singkat Lilith

Amaris mulai pergi ke kamar mandi dan berendam di bathtub, setelah selesai berendam ia beranjak dari sana dan mulai memakai handuk.

Ia membaringkan tubuhnya diatas ranjang dan menatap langit langit ruangan.

"Nona, mereka sudah di bawa ketempat yang anda minta" ucap Lilith

"Oh" singkatnya

Posisi Amaris yang berbaring kini berganti menjadi duduk di atas ranjang, dengan sigap Lilith menggantikan pakaian Amaris dan merapikan rambutnya.

Selesai dengan aktivitasnya Amaris pergi ke ruang bawah tanah diikuti oleh Lilith dari belakang.

Ceklak~

Pintu terbuka dan terlihat dua orang pria yang sedang diikat dan mulutnya di sumpal oleh kain.

"Yo pendeta sesat" sapa Amaris kemudian duduk dikursi

"Emh emhhh"

"Buka penyumpal mulut mereka berdua" perintah Amaris pada Lilith

"Baik" patuh Lilith

"Si-siapa kamu?" Tanya George terbata bata

"Siapa aku tidaklah penting, kalian hanya perlu menjawab pertanyaanku" jawab Amaris

"Kk-kau tidak mungkin.." sahur Andrew

"Oh, sepertinya kau tau sesuatu tentang aku" semirik Amaris

"Bagaimana mungkin kau masih hidup" gugup Andrew

"Apa maksudnya" sahut George Bingung

"Di-dia Amaris Carey Valdees! Anak yang sempat kabur dari distrik pelelangan, dia dikejar oleh beberapa staff kami.. kemudian karena ada yang janggal aku dan bawahanku menyusul kesana tapi para staf yang mengejarnya mati terbunuh semua. Aku mengira mereka diserang oleh binatang buas dan membawa barang eksklusif kami pergi untuk mainan" jelas Andrew dengan terbata-bata

"Apa?" Kaget George

"Cerita yang menarik, tapi aku tegaskan bahwa aku bukanlah barang!" Tegas Amaris

"Aku bertanya tanya kenapa kau masih hidup, kemudian aku melihat pelayanmu yang tidak biasa" ucap Andrew sembari melihat Lilith

"Penglihatanmu patut untuk dipuji sebagai manusia" sahut Lilith sembari tersenyum licik

"Pelayan dia monster!" Timbrung George

"Tidak, kau salah! Dia bukan monster tapi Iblis" terang Andrew

"Pantas saja dia tidak mempan terhadap peluru, oii bocah kenapa iblis bisa menjadi pelayanmu?" Tanya George

"Aku juga ingin tau, bagaimana iblis keturunan Death disaster mau melayani bocah sepertimu?" Tanya Andrew

"Death disaster?" Heran Amaris

Lilith mendekat ke arah Andrew, kemudian dia berjongkok dihadapan Andrew

"Ternyata kau tau banyak tentang ras Iblis" semirik Lilith

"Kk-kau, kenapa iblis yang tak pernah tunduk pada siapapun mau melayani bocah seperti dia? Apa tujuanmu?" Gugup Andrew

"Kau tidak perlu tau tujuanku manusia rendahan" bisik Lilith

"Aku tidak mengerti, apa yang kalian bicarakan" sahut George

"Dasar bodoh, seharusnya kau tau Iblis keturunan death disaster itu apa! Kau seorang pendeta bukan?" Kesal Andrew

"Kau juga tau jika aku bukan seorang pendeta asli" teriak George

"Pertunjukan yang menarik perselisihan antar rekan" ucap Amaris

"Bocah tengik sialan" teriak George

"Lilith, bunuh pendeta palsu itu! Aku muak melihat wajahnya" perintah Amaris

"Yes, my lady" patuh Lilith kemudian tanpa basa basi langsung membunuh George

Andrew yang melihat hal itu hanya terdiam tanpa berkutik.

"Jawab pertanyaanku, dimana saat ini markas pasar gelap?" Serius Amaris

Andrew tau berbohong bukanlah hal yang bagus dilakukan saat ini, karena iblis bisa mendeteksi kebohongan seseorang hanya dengan melihat gerak geriknya.

Jika ia tak menjawab dan mencoba melindungi markas rahasianya maka ia pasti akan disiksa hingga mengaku.

Dan jika ia menjawab pertanyaannya dengan jujur maka sama saja dia menghianati rekan rekannya.

Ia terdiam sesaat dan mulai berbicara...

"Saat ini markas kami berada di barat daya kerajaan Eclipsara, tapi setelah bulan sabit merah darah kami akan berpindah tempat" jelas Andrew

"Kemana?" Tanya Amaris singkat

"Entahlah aku belum sempat berdiskusi dengan mereka, rencananya setelah melakukan ritual tengah malam itu aku akan kembali ke Eclipsara dan mendiskusikan tempat selanjutnya untuk dijadikan markas" ucapnya

"Oh"

Amaris melihat Lilith dan Lilith hanya mengangguk tanda tidak ada kebohongan yang diucapkan oleh Andrew.

"Satu lagi pertanyaanku, ritual yang kau sebutkan itu apa tujuannya?" Tanya Amaris

"Pemikat" jawab Andrew

"Pemikat?"

"Ya, sebenarnya tidak ada pengaruhnya terhadapku, karena ritual itu hanya akan memberikan sihir pemikat pada George, sihir yang bisa membuat sipengguna menjadi dihormati dan dipercaya. Dan juga bisa melihatkan cinematic record layaknya seorang shinigami dan hal itu akan membuatnya mudah dipercayai orang" terang Andrew

"Lalu, kenapa kau ikut menyaksikan ritual itu?"

"Aku berencana untuk membunuh George malam itu dan membuat sihir pemikat menjadi milikku, sebenarnya aku sudah beberapa kali menunggu kesempatan membunuhnya namun selalu gagal" lanjut Andrew

"Oh" singkatnya Amaris kemudian bangun dari kursinya

"Lilith masukan dia ke sel, jangan bunuh dia dulu" lanjut Amaris dan pergi meninggalkan ruangan

"Yes, my lady" jawab Lilith sembari menunduk

Setelah selesai menyelesaikan perintah dari Amaris, Lilith pergi ke kamar Amaris dan membawakan beberapa makanan manis dan teh.

"Nona, silahkan" ucap Lilith memberikan makanan dan teh

Amaris meminum tehnya dan mulai memakan hidangan yang disajikan Lilith.

"Bulan sabit merah darah ya?" Gumam Amaris

"Ada apa nona?" Tanya Lilith

"Kapan bulan sabit merah darah terjadi?" Tanya Amaris

"Malam ini" singkat Lilith

"...."

"Nona" ucap Lilith

"Hm?"

"Anda tidak penasaran tentang apa yang dibicarakan orang itu?" Tanya Lilith

"Orang itu?"

"Andrew Garfeel"

"Tentang apa?"

"Tentang iblis keturunan death disaster?"

"Oh, jika kau ingin membicarakannya maka tinggal bicarakan, jika kau tidak ingin membicarakannya maka jangan dibicarakan" ucap Amaris sembari meminum teh

"Yes, my lady" sahut Lilith sembari tersenyum tipis setelah mendengar ucapan Amaris

Setelah selesai dengan makanannya, Amaris berbaring di ranjangnya dan kemudian tertidur.

Lilith yang masih terkagum dengan jawaban Amaris tak henti-henti tersenyum dan dia juga tidak berencana menjelaskan rasnya jika Amaris tidak penasaran dan tidak keberatan akan hal itu.

___________________________________

Iblis ras death disaster atau lebih dikenal sebagai iblis bencana kematian, mereka terkenal iblis paling angkuh dari iblis iblis ras lainnya.

Di dunia iblis mereka dikenal sebagai iblis pembangkang dan sulit diatur.

Mereka tidak suka diperintah bahkan oleh raja iblis sekalipun, jika ingin membuat mereka patuh maka harus mengalahkan mereka terlebih dahulu.

Selain julukan mereka sebagai iblis pembangkang, mereka juga dikenal sebagai iblis yang mempunyai selera dan hobi aneh.

Dibandingkan iblis lain yang suka memakan jiwa manusia secara acak, iblis ras death disaster lebih suka memakan jiwa jiwa yang menurut mereka berkualitas tinggi.

Meskipun mereka dibenci oleh ras Iblis lainnya, tapi tidak ada yang berani membuat masalah dengan mereka. Kebanyakan ras Iblis lain lebih menghindari pertikaian Dengan mereka demi keamanan rasnya.

Dikatakan iblis ras death disaster adalah ras Iblis terkuat kedua setelah raja iblis.

More Chapters